Minggu, 31 Agustus 2014

Berhenti Sejenak

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 10.51 No comments
Ampuni hamba, ampuni hamba, ampuni hamba Yaa Rabb. Maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku. Dua puluh empat jam ini, pikiran ini sudah tak menentu lagi. Galau, tak tau arah, bahkan mendekati putus asa akan ujungnya hidup yang diberi olehNya. Semua salahku, yaa semua salahku, dan aku tau itu. Kucoba untuk selalu berusaha, kucoba untuk selalu mencoba mendapatkan yang terbaik dari takdirNya, kucoba mengetuk pintu maaf dan takdir terbaik dariNya, kucoba dan selalu kucoba. Aku tau, diri ini begitu hina, diri ini begitu nista. Aku tau, Dia selama ini menutup aib ku, menutup semua keburukanku, dihiasi dengan indahnya diri yang sebenarnya tak patut untuk dibanggakan diri.
Yaa Rabb, hamba amatlah jauh dariMu akhir-akhir ini. Teramat sering hamba melalikan perintahMu, teramat sering hamba melanggar laranganMu, teramat sering, teramat sering sekali Yaa Rabb. Maafkan hamba Yaa Rabb yang tak punya malu terhadapMu, yang sempat mengganggap Engkau seperti tak ada dikarenakan perbuatan hamba. Dahulu Engkau memaafkan Yunus akan kesalahannya, dahulu Engkau memaafkan dan menunjukkan jalan kebenaran kepada Umar akan kesalahan serta kelalaiannya, bahkan hambaMu yang telah membunuh 99 orangpun Engkau memaafkannya. Malam ini Yaa Rabb, dengan diiringi tetesan air mata ini, hamba mohon maafMu Yaa Rabb, hamba memohon ampunanMu Yaa Rabb. Biarkan ini menjadi kenangan indah, sebuah pelajaran berharga akan pentingnya sebuah tanggung jawab yang harus diemban sebagai seorang manusia.
Tetesan air mata ini tak akan cukup membayar semuanya, membayar semua kepercayaan mereka, maafkan aku sekali lagi maafkan aku. Bapak dan bunda, maafkan anakmu ini. Adikku, maafkan kakakmu ini. Sahabat-sahabatku yang tak mampu aku sebut satu persatu, maafkan tingkah laku daku. Kakak-kakak seniorku, adik-adik angkatanku, maaf ku tak akan ada habisnya atas kekecewaan yang telah ku berikan untuk kalian semua. Maaf, maaf, maaf.
Kutulis dengan linangan air mata, sebuah penyesalan akan jalan yang sempat salah aku lalui selama ini. Sebuah pelajaran berharga, dan semoga tak terulang untuk kedepannya.

Kamar kost Mas Azis, 31 Agustus 2014
Yang penuh dosa,
Hanum Wahyu Wibisono

Kamis, 21 Agustus 2014

Syawalan Ikatan Mahasiswa Kulonprogo

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 00.15 No comments
Bertempat di Gedung Dinas Pendidikan Kabupaten Kulonprogo, Sabtu 9 Agustus 2014, Ikatan Mahasiswa Kulonprogo (IMKP) mengadakan acara syawalan. Acara ini selain dihardiri puluhan mahasiswa asal Kulonprogo juga dihadiri oleh jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Kulonprogo. Acara ini merupakan acara rutin yang diadakan oleh IMKP tiap tahunnya. Bayu Firdas selaku Ketua IMKP pada sambutannya menyampaikan bahwa dengan adanya acara syawalan ini harapannya tali silaturahmi yang telah terjalin diantara anggota IMKP dapat dipererat lagi. Dengan motto organisasi “Kami Ada Untuk Kulonprogo Tercinta”, Bayu Firdas berharap kontrobusi IMKP untuk Kulonprogo setelah Ramadhan ini dapat ditingkatkan kembali.
Dalam acara syawalan kali ini,bertindak selaku menceramah yakni Bapak H. Rujito dari Lendah. Bapak H. Rujito menyampaikan tausyiahnya berkaitan dengan semangat pemuda dalam menjalani kehidupan dan sebagai pelopor penggerak bangsa. Dalam tausyiahnya disimpulkan bahwa seorang mahasiswa harus memiliki tiga kriteria. Kriteria yang pertama yakni seorang mahasiswa harus dapat menjaga nama baik dirinya maupun nama baik daerahnya, dalam hal ini Kabupaten Kulonprogo. Kriteria yang kedua, seorang mahasiswa harus dapat melakukan perubahan, perubahan di masyarakat yang dimulai dengan perubahan menuju kebaikan pada diri pribadi masing-masing. Kriteria terakhir seorang mahasiswa harus dapat dicontoh oleh orang lain, memberikan contoh baik kepada orang lain.
Dengan berakhirnya syawalan ini, selesai sudah agenda Ikatan Mahasiswa Kulonprogo dalam rangkaian agenda di bulan Ramadhan. Kedepannya IMKP bersiap menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia dengan mempersiapkan karnaval untuk ambil bagian dalam kegiatan karnaval Kabupaten Kulonprogo.

Selasa, 19 Agustus 2014

Kesadaran Berbisnis Sejak Muda

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 09.57 No comments
Biasanya setiap orang tua ingin anaknya sekolah yang tinggi dengan harapan kelak bisa bekerja di perusahaan yang bagus dengan gaji yang besar. Pola pikir ini sudah mengakar sedemikian kuatnya dari zaman dahulu sampai sekarang. Sehingga jarang sekali kita temukan dimasyarakat anak2 muda yang pikirannya setelah tamat sekolah penjadi pebisnis.
Sekarang coba kita bayangkan, kalau setiap tahun para tamatan SLTA maupun sarjana yang jumlahnya ribuan orang itu berduyun-duyun dengan keinginan yang sama untuk mencari pekerjaan. Kira-kira dengan perusahaan yang ada sekarang, berapa persen yang bisa ditampung. Makin banyak tenaga kerja dengan lahan kerja yang sedikit, maka upah dari tenaga kerja itu otomatis akan menjadi sangat rendah.
Untuk itu alangkah bagusnya, kalau kesadaran berbisnis atau menanamkan jiwa bisnis sejak dini kepada anak-anak dan kepada para orang tua itu bisa diberikan secara lebih baik dan lebih terkonsep dalam sistem pendidikan kita, baik itu pendidikan formal disekolah-sekolah maupun pendidikan nonformal lewat yayasan-yayasan atau organisasi-organisasi di masyarakat.
Dengan diberikannya kesadaran berbisnis sejak muda ini, kita harapkan tahun-tahun kedepan, makin banyak anak-anak muda yang mulai fokus untuk membuka usaha dan menjadi pebisnis. Sehingga lapangan pekerjaan makin banyak dan otomatis jumlah pengangguran juga bisa dikurangi dan upah tenaga kerja juga akan naik.

sumber : http://pksenioronline.wordpress.com/2014/08/09/kesadaran-berbisnis-sejak-muda/

Senin, 18 Agustus 2014

Tiba - tinba ingin menulis :D

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 01.06 1 comment

Tak tau kenapa, tiba-tiba ingin menulis, hehe
Bismillah, siang ini 18 Agustus 2014. Teringat akan sebuah kebiasaan lama yang baik tapi sayang lama ku tinggalkan. Menulis, yaa menulis. Sebuah cara untuk mengungkapkan semuanya. Sebuah cara untuk menyampaikan apa yang ingin disampaikan. Sebuah cara untuk membuat orang lain yang membacanya menjadi lebih, lebih tau akan sesuatu hal, lebih tau tau akan hal baru, bahkan bisa membuat mereka para pembaca menjadi seperti yang kita harapkan sebelumnya.
Siang ini, ditempat ini, disebuah kamar seorang teman, seorang penulis, kembali ditawari untuk menjadi kontributor sebuah buku dengan bandrol yang lumayan fantastis. 1,4 jt/bulannya. Yaa, cukup fantastis bagi orang seperti saya. Tapi, kembali melirik diri, lama tak membaca, lama tak berdiskusi, pasti banyak ilmu yang terlupa, banyak ilmu yang belum dapat untuk aku dapatkan kembali.
Bismillah, kembali mengarungi diri dengan aktivitas yang mulia,membaca dan menulis. Dia, dalam wahyu pertamanya sudah menegaskan melalui malaikat Jibril nya, "Iqra, Iqra, Iqra Yaa Muhammad", "baca, baca, bacalah wahai Muhammad". Sebuah pertanda bahwa membaca itu mulia, sungguh sangat mulia. Dan akan lebih mulia jikalau apa yang dia baca bisa disampaikan dan ditularkan ke sesama. "Khairunnas anfa'uhum linnas", tiba-tiba teringat hadist tersebut. "Sebaik-baik manusia adalah dia yang bermanfaat bagi sesamanya". Mencoba kembali menjadi insan yang dapat bermanfaat bagi orang lain, apapun itu asal untuk kebaikan tidak ada salahnya.
Aish, udah jam 14:00. Bersiap kembali ke kampung halaman. Makasih mas Amar Ma'ruf (Amar Sanis) atas tumpangan kostnya, hehe. Kunci kamar ane titipin ke temen kost yaa, tetap semangat membaca, semangat menulis, semangat berjuang untuk sebuah kebaikan. Afwan merepotkan, hehe.

Komisariat KAMMI INSTIPER
18 Agustus 2014