Sabtu, 29 Mei 2010

Pertanggungjawaban RISMAS

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 22.40 No comments
Kamis 27 Mei 2010 telah diadakan Laporan Pertanggungjawaban Remaja Islam MAsjid Al Hikmah Toyan PEriode 2009-2010 yang dilaksanakan di Serambi MAsjid Al Hikmah Toyan. Dalam Laporan Pertanggungjawaban dituliskan beberapa kegiatan yang telah dilakukan Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan selama satu tahun terakhir. Setelah Laporan Pertanggungjawaban selesai langsung dilanjutkan dengan pemilihan pengurus baru Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan untuk periode 2010-2011. Dalam pemilihan ini Muhammad Dinta terpilih sebagai ketua I menggantikan Fajariyanto Ramadhan, sedangkan Ketua II masih dipegang oleh Hanum Wahyu Wibisono. Untuk bagian Sekretaris tidak ada perubahan dengan pengurus Remaja Islam Masjid periode yang lalu yakni Rosmita Diah sebagai Sekretaris I dan Reza Wahyu Firmansyah sebagai sekretaris II. Untuk bendahara I masih tetap Ina Resti Fauzi sedangkan bendahara kedua adalah Andi Yahya. Berikut adalah susunan pengurus Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan periode 2010-2011.
Ketua :
Muhammad Dinta A’raf Nirfa Silahuddin
Hanum Wahyu Wibisono
Sekretaris :
Rosmita Diah Permatasari
Reza Wahyu Foirmansyah
Bendahara :
Ina Resti Fauzi
Andi Yahya

Didang Dakwah :
Muhammad Dawam Maliki
Rifa’I Mustafid
Santia Bunga Utami
Wahyudi Martha Hidayat

Bidang Humas dan Dokumentasi :
Nur Cahyo
Rafi Wira Mahendra
Muchlis Edi
Delta Bangun Pranata
Ridho Seto Aji

Bidang Perlengkapan dan Umun :
Tabah Agung Pambudi
Fajariyanto Ramadhan
Gita Ramadhan
Suyatin
Taufik Hidayat

Bidang Keputrian :
Kholis Alfiah
Santia Bunga Utami
Rista
Endah
Peni

Bidang Olahraga dan Seni Budaya :
Guntur Tri Cahyo
Tomi Sularto
Frdi Maulana Eka Putra
Ade Tama Wijaya
Ramadhan Fajriyanto


Saya pribadi mengucapkan selamat kepada teman – teman semua yang telah dipercaya memajukan Remaja Islama Masjid Al Hikmah Toyan ini. Pegang amanat ini dengan baik, jalankan kegiatan yang sempat vakum. Saya yakin bahwa teman – teman yang telah dipercaya dapat melakukan itu semua. Semoga Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan kali ini dapat lebih baik daripada Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan yang dulu – dulu. Amin….

Senin, 17 Mei 2010

Piala Sudirman 2011, China Kembali Tuan Rumah

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 18.18 No comments
Kuala Lumpur - Turnamen bulutangkis beregu campuran Piala Sudirman 2011 akan kembali diadakan di China. Setelah tahun lalu di Guangzhou, tahun depan turnamen edisi ke-12 itu akan digelar di kota Qingdao. Demikian diumumkan Federasi Badminton Internasional (BWF) di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu 15 Mei 2010, di sela-sela perhelatan Piala Thomas dan Uber di negara tersebut. Piala Sudirman 2011 di Qingdao akan dihelat 22-29 Mei. Ini adalah kali ketiga China ditunjuk sebagai tuan rumah setelah Beijing (2005) dan Guangzhou (2009). Negara ini juga tercatat sebagai yang paling sering juara, sebanyak tujuh kali.

Indonesia sebagai negara penggagas sekaligus tuan rumah edisi pertama di tahun 1989, baru satu kali menjadi tim beregu campuran terbaik, yakni di tahun itu. "Merah Putih" sempat tampil enam kali lagi di final, tapi selalu kalah alias harus puas sebagai runner up. Pada kesempatan yang sama BWF juga mengumumkan bahwa cabang bulutangkis di Olimpiade London 2010 akan digelar di Wembley Arena, serta markas organisasi itu dipertahkan di Kuala Lumpur sampai 2013.

Berikut ini daftar event Piala Sudirman:
(Tahun-Tuan Rumah-Juara-Runner up)

1989, Jakarta (Indonesia), Indonesia, Korea
1991, Copenhagen (Denmark), Korea, Indonesia
1993, Birmingham (Inggris), Korea, Indonesia
1995, Lausanne (Swiss), China, Indonesia
1997, Glasgow (Skotlandia), China, Korea
1999, Copenhagen (Denmark), China, Denmark
2001, Sevilla (Spanyol), China, Indonesia
2003, Eindhoven (Belanda), Korea, China
2005, Beijing (China), China, Indonesia
2007, Glasgow (Skotlandia), China, Indonesia
2009, Guangzhou (China), China, Korea

China Pertahankan Gelar

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 18.17 No comments
JAKARTA, Kompas.com - Tim China memertahankan Piala Thomas dengan mengalahkan Indonesia 3-0 di final yang berlangsung di stadion Putra, Bukit Jalil, Minggu (16/5/2010).l.

Kepastian kemenangan China ini diperoleh setelah tunggal kedua mereka, Chen Jin mengalahkan tunggal kedua Indonesia, Simon santoso dalam rubber game 19-21 21-17 21-7.

Pertandingan Simon dan Chen Jin berlangsung sengit dan menegangkan. Simon yang diremehkan karena penampilannya yang buruk saat semifinal menghadapi Jepang, ternyata mampu tampil memukau. Ia mampu menekan Chen Jin pemain peringkat 3 dunia dengan permainan reli dan drive. Pada game pertama, Simon mampu memaksa Chen Jin menyerah 19-21.

Pada game kedua, Simon bahkan mampu memaksa kubu China berdebar ketia ia mampu mengejar hingga 16-18. Sayangnya sebuah keputusan wasit memaksa Simon kehilangan poin dan akhirnya menyerah 17-21.
Di game ketiga, Simon sudah kehabisan segalanya. Ia berkali-kali melakukan unforced error dan akhirnya menyerah mudah 7-21.
Pertandingan berakhir dalam 1 jam 13 menit.

Bagi China ini merupakan Piala Thomas mereka yang ke delapan. Mereka merebutnya pada 1982, 1986, 1988, 1990, 2004, 2006, 2008 dan 2010. Sementara Indonesia masih merupakan negara yang menjuarai Piala Thomas terbanyak yaitu 13 kali. Indonesia merebutnya pada 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 1998, 2000 dan 2002.

Minggu, 16 Mei 2010

Korea Luar Biasa! Buat Sejarah Baru

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 18.16 No comments
KUALA LUMPUR, Kompas.com - Korea Selatan membuat sejarah baru di arena Piala Uber. Untuk pertama kalinya, tim "Negeri Ginseng" ini meraih gelar juara turnamen bulu tangkis beregu putri tersebut, setelah di final, Sabtu (15/5/10) di Stadium Putra, Kuala Lumpur, Malaysia, mengalahkan juara bertahan China 3-1.

Ganda kedua Lee Kyung Won/Ha Jung Eun menjadi pahlawan Korea. Tampil pada partai keempat, pasangan nomor 11 dunia tersebut mengalahkan ganda nomor dua dunia Du Jing/Yu Yang dengan 19-21, 21-14, 21-19.

Ini merupakan gelar pertama Korea dari enam kali masuk final Piala Uber. Sebelumnya, mereka berhasil menapaki partai puncak turnamen dua tahunan ini pada 1988, 1990, 1992, 2002 serta 2004. Dan, lima kekalahan itu pun diderita dari China. Artinya, kemenangan ini merupakan revans yang sempurna bagi Korea.

Korea Juara Uber Cup 2010

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 18.14 No comments
KUALA LUMPUR, Kompas.com - Korea Selatan tampil luar biasa untuk membuat sejarah baru di arena Piala Uber. Untuk pertama kalinya, tim "Negeri Ginseng" ini meraih gelar juara turnamen bulu tangkis beregu putri tersebut, setelah di final, Sabtu (15/5/10) di Stadium Putra, Kuala Lumpur, Malaysia, mengalahkan juara bertahan China 3-1.

Ganda kedua Lee Kyung Won/Ha Jung Eun menjadi pahlawan Korea. Tampil pada partai keempat, pasangan nomor 11 dunia tersebut mengalahkan ganda nomor dua dunia Du Jing/Yu Yang dengan 19-21, 21-14, 21-19.

Ini merupakan gelar pertama Korea dari enam kali masuk final Piala Uber. Sebelumnya, mereka berhasil menapaki partai puncak turnamen dua tahunan ini pada 1988, 1990, 1992, 2002 serta 2004. Dan, lima kekalahan itu pun diderita dari China. Artinya, kemenangan ini merupakan revans yang sempurna bagi Korea.

Sebelumnya, Korea lebih dulu memimpin 2-0 lewat tunggal pertama Bae Seung Hee, yang menang straight set 23-21, 21-11 atas pemain nomor satu dunia Wang Yihan. Setelah itu, ganda pertama Lee Hyo Jung/Kim Min Jung menggandakan keunggulan Korea usai bertarung 1 jam 6 menit untuk menang 18-21, 21-12, 21-15 atas ganda nomor satu dunia Ma Jin/Wang Xiaoli.

China sempat menguak harapan untuk mempertahankan gelarnya ketika tunggal kedua Wang Xin berhasil keluar dari tekanan saat melawan Sung Ji Hyun. Pemain nomor dua dunia ini menang 21-14, 16-21, 21-7 setelah berjuang selama 59 menit.

Di partai keempat, ganda kedua Korea tampil sangat menawan. Melalui perjuangan keras selama 1 jam 19 menit, mereka mampu mengalahkan Du Jing/Yu Yang, yang merupakan mantan pasangan nomor satu dunia. Pertahanan yang kokoh plus variasi serangan yang dilakukan, membuat Du Jing/Yu Yang kewalahan.

Pada set pertama, Du Jing/Yu Yang menjalani pertarungan yang sangat ketat. Beruntung, sebuah lob memanjang yang oleh hakim garis dinyatakan masuk, dianulir oleh wasit utama yang menyatakan bola keluar, sehingga Du Jing/Yu Yang unggul 19-18, sebelum mereka menyudahi set pertama dengan 21-19.

Di set kedua, pasangan Korea bermain lebih taktis. Mereka lebih merapatkan barisan untuk menangkal serangan bertubi-tubi pasangan China. Strategi ini membuahkan hasil yang sangat manis, karena mereka unggul dengan skor meyakinkan, 21-14, sekaligus memaksa rubber-set.

Pada set penentuan, duel berlangsung sangat ketat karena terjadi kejar-mengejar poin. Namun setelah tertinggal satu poin dalam kedudukan 13-14, pasangan Korea meraup enam poin secara beruntun untuk memimpin 19-14.

Meskipun demikian, Du Jing/Yu Yang tak patah semangat dan secara perlahan bisa menyusul. Satu per satu angka berhasil dikumpulkan hingga terpaut hanya satu angka dalam kedudukan 18-19.

Namun Lee/Ha tak mau membuang kesempatan emas membuat sejarah baru, yang sudah di depan mata. Mereka berhasil menambah satu poin, sampai akhirnya meraih kemenangan setelah drop shot Du Jing menyangkut di net.

Kemenangan Korea ini juga sekaligus menghentikan dominasi China di ajang Piala Uber. Pasalnya, trofi ini sudah enam kali berturut-turut berada di genggaman China, dan kali ini mereka mengincar gelar ketujuh berturut-turut, dari total 11 kali merengkuh piala ini.

Sabtu, 15 Mei 2010

Alvent/Nova Bawa Indonesia Ke Final

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 18.11 No comments
JAKARTA, Kompas.com - Pasangan dadakan Nova Widianto/Alvent Yulianto membawa tim Piala Thomas Indonesia lolos ke final dengan mengalahkan Jepang 3-1, Jumat (14/5/2010).

Di partai keempat semifinal menghadapi Jepang, Alvent/Nova menang dua game atas pasangan Jepang, Noriyasu Hirata/Hiroyuki Endo 21-14 22-20.

Dalam pertandinagn semifinal di stadion Putra Bukit Jalil ini, Indonesia menuai poin melalui tunggal pertama Taufik Hidayat yang mengalahkan Kenichi Tago 21-9 21-14 dan ganda pertama Markis Kido/Hendra Setiawan yang mengalahkan ganda pertama Jepang Kenichi Hayakawa/Kenta Kazuno 21-9 21-11.

Sementara Jepang memperoleh satu-satunya poin saat tunggal kedua mereka, Sho Sasaki bermain kesetanan untuk mengalahkan tunggal kedua Indonesia, Simon Santoso dalam rubber game 21-19 13-21 21-11 dalam 1 jam enam menit.

Dengan kemenangan Nova/Alvent ini, partai kelima antara Dionysius Hayom Rumbaka menghadapi tunggal ketiga Jepang Shoji Sato tidak perlu dimainkan.

Indonesia tinggal menunggu pemenang semifinal lainnya antara juara bertahan China yang menghadapi tuan rumah Malaysia.

hasil akhir semifinal tim Thomas Indonesia dan Jepang:
1. Taufik Hidayat v Kenichi Tago 21-9 21-14
2. Markis Kido/Hendra Setiawan v Kenichi Hayakawa/Kenta Kazuno 21-9 21-11
3. Simon Santoso v Sho Sasaki 19-21 21-13 11-21
4. Nova Widianto/Alvent Yulianto Chandra v Noriyasu Hirata/Hiroyuki Endo 21-14 22-20
5. Dyonisius Hayom Rumbaka v Shoji Sato [no match]

Jumat, 14 Mei 2010

Piala Uber : Firdasari Kalah, Indonesia Terjegal

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 18.10 No comments
JAKARTA, Kompas.com - Tim putri Indonesia gagal membuat kejutan di semifinal Piala Uber 2010 yang berlangsung di Stadium Putra, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (13/5/10). Melawan China yang menjadi favorit juara, pasukan Merah Putih menyerah 0-3.

Kepastian Indonesia terjegal itu terjadi setelah tunggal kedua Adriyanti Firdasari menyerah 17-21, -21 dari pemain kidal China nomor dua dunia, Wang Xin. Pasalnya, pada dua partai pertama Indonesia juga kalah, ketika Maria Febe Kusumastuti kalah 7-21, 12-21 dari pemain nomor satu dunia Wang Yihan, dilanjutkan dengan kegagalan ganda pertama Greysia Polii/Meiliana Jauhari, yang menyerah 17-21, 13-21 dari pasangan nomor satu dunia Ma Jin/Wang Xiaoli.

Dengan demikian, China maju ke final untuk bertemu dengan Korea Selatan, yang sudah lebih dulu meraih tiket ke partai puncak usai mengalahkan Jepang 3-1. China tampaknya jadi favorit, dan berpeluang besar merengkuh gelar turnamen beregu dua tahunan ini untuk ketujuh kali secara berturut-turut--sejak 1984 China selalu juara, dan hanya dua kali terjegal pada tahun 1994 dan 1996.

Wang Xin tampil sangat memesona. Pemain kidal ini menunjukkan permainan menawan, dengan drop shot silang dan smes-smes tajam, membuat Firdasari kewalahan meladeninya.

Pada set pertama, Firdasari sebenarnya telah menunjukkan performa menjanjikan karena dia mampu mengimbangi agresivitas pemain nomor dua dunia tersebut. Lob-lob serang, dibarengi permainan net yang tipis, sempat membuat Wang Xin melakukan beberapa kesalahan yang membuat Firdasari bisa memimpin 16-13.

Namun, Wang Xin yang terlihat sangat menguasai semua sektor lapangan ini secara perlahan mengejar sampai menyamakannya pada kedudukan 17-17, dan hanya memberikan satu poin tambahan kepada Firdasari, yang akhirnya menyerah 17-21.

Di set kedua, Firdasari mengawalinya dengan raihan dua poin untuk memimpin 2-0. Tetapi, Wang Xin kembali menunjukkan kualitasnya sebagai pemain top dunia, dengan melepaskan variasi pukulan silang dibarengi smes keras, sehingga balik memimpin pada kedudukan 7-5. Firdasari, pemain nomor 24 dunia, sempat mengejar dan balik memimpin 9-8, tetapi Wang Xin langsung meresponsnya dengan kembali tampil agresif.

Benar saja, Wang Xin langsung melejit dalam mengumpulkan poin, karena enam poin berhasil diraihnya untuk unggul 14-10. Firdasari sempat bangkit dan mempertipis ketinggalannya jadi 14-15, tetapi Wang Xin yang sudah tak terbendung lagi meraup empat poin untuk menjauh 19-15 sampai akhirnya menang 21-15.

BWF World Ranking, per 13 Mei 2010 (Indonesia)

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 18.07 No comments
Tunggal Putra :
5. Taufik Hidayat
11. Sony Dwi Kuncoro
12. Simon Santoso
26. Dyonisius Hayom Rumbaka
35. Andre Kurniawan Tedjono
88. (87) Andreas Adityawarman

Tunggal Putri :
19. Maria Febe Kusumastuti
24. Adrianti Firdasari
29. Fransiska Ratnasari
54. Maria Kristin Yulianti
85. (86) Lindaweni Fanetri

Ganda Putra :
3. Markis Kido/Hendra Setiawan
7. Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan
16. Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan
21. Mohammad Ahsan/Bona Septano
35. Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi
60. Wifqi Windarto/Afiat Yuris Wirawan
68. Fernando Kurniawan/Lingga Lie
98. Chandra Wijaya/Rendra Wijaya

Ganda Putri :
13. Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii
18. Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari
33. (32) Anneke Feinya Agustin/Annisa Wahyuni
64. Vita Marissa (Indonesia)/Mona Santoso (USA)
78. Komala Dewi/Nurvita Keshya Hanadia
84. Greysia Polii/Meiliana Jauhari
94. Pia Zebadiah Bernadet/Debby Susanto
95. Nadya Melati/Devi Tika Permatasari

Ganda Campuran :
1. Nova Widianto/Lilyana Natsir
6. Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa
21. Fran Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet
24. Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita
40. Flandy Limpele (Indonesia)/Wen Hsing Cheng (Taiwan)
63. Mohammad Rijal/Debby Susanto
72. Tantowi Ahmad/Puspita Richi Dili
74. Viki Indra Okvana/Gustiani Sari Megawati
100. Devin Lahardi Fitriawan/Lilyana Natsir

Luar Biasa! Kristin Dkk Libas Malaysia

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 18.05 No comments
KUALA LUMPUR, Kompas.com - Maria Kristin Yulianti memastikan langkah Indonesia lolos ke semifinal Piala Uber dengan menyingkirkan tuan rumah Malaysia 3-0.

Dalam partai ketiga, Kristin -peraih perunggu olimpiade Beijing 2008 - mengalahkan tunggal kedua Malayaia, Tee Jing Yee dalam dua game 21-19 21-16 dalam 38 menit. Kemenangan ini langusng disambut para pendukung Indonesia yang mengisi sebagian bangku stadion Putra, Bukit Jalil, Malaysia ini.

Kemenangan Kristin ini sekaligus memastikan Indonesia lolos ke semifinal dengan kemenangan 3-0 atas Malaysia. Sebelumnya dua poin diraih tunggal pertama Adriyanti Firdasari dengan mengalahkan tunggal Malaysia, Wong Mew Choo 21-9 21-16.

Sementara ganda pertama Greysia Polii/Meiliana Jauhari membuat kejutan dengan mengalahkan ganda utama Malaysia, Wong Pei Tty/Chin Eei Hui juga dalam dua game 26-24 21-8 dalam 54 menit. Petandingan kedua ganda ini berlangsung sangat menegangkan dengan perolehan angka yang sangat ketat.

Dengan keberhasilan ini, partai keempat dan kelima tidak dimainkan lagi. Semoga ketegaran Greysia Polii dkk tetap akan terjaga di semifinal menghadapi Chinayang mengalahkan India di perempatfinal.
Tim Thomas dan Uber Indonesia sama-sama meraih kemenangan langsung 3-0 atas lawan-lawannya dalam babak perempatfinal yang diselenggarakan di Putra Stadium Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

Berikut Hasil Selengkapnya :
PIALA THOMAS :
India vs Indonesia 0-3
Kashyap Parupalli - Taufik Hidayat 12-21 21-10 17-21
Sanave Thomas/Akshay Dewalkar - Markis Kido/Hendra Setiawan 16-21 17-21
Arvind Bhat - Simon Santoso 8-21 10-21

PIALA UBER : Indonesia vs Malaysia 3-0
Adriyanti Firdasari - Wong Mew Choo 21-9 21-16
Greysia Polii/Meiliana Jauhari - Wong Pei Tty/Chin Eei Hui 26-24 21-18
Maria Kristin Yulianti - Tee Jing Yee 21-19 21-16
Berikut adalah hasil Draw babak Perempat-Final Thomas & Uber Cup 2010

UBER CUP:
China vs India
Indonesia VS Malaysia
Rusia VS Korea Selatan
German VS Jepang

THOMAS CUP:
China VS Korea
Denmark VS Malaysia
German VS Jepang
Indonesia VS India

Kamis, 13 Mei 2010

Lindaweni Sempurnakan Indonesia

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 18.01 No comments
Kuala Lumpur - Lindaweni Fanetri menang dua set langsung atas Line Kruse di game kelima laga Indonesia kontra Denmark. Hasil tersebut menyempurnakan kemenangan Tim Piala Uber Indonesia menjadi 5-0.

Turun di nomor terakhir, Lindaweni menyudahi perlawanan Kruse dengan 21-6 dan 21-12. Seperti kebanyakan rekan-rekannya, Lindaweni tak menghadapi banyak kesulitan sebelum menuntaskan laga dalam waktu 25 menit Demikian dilaporkan wartawan detiksport langsung dari Kuala Lumpur.

Kemenangan tersebut membuat Indonesia memetik hasil sempurna 5-0 atas Denmark, sekaligus mengulang sukses yang sama saat menghadapi Australia di pertandingan pertama lalu.

Indonesia sebelumnya sudah memastikan lolos ke perempatfinal dengan status juara grup setelah bisa langsung unggul 3-0. Belum diketahui siapa lawan yang akan dihadapi oleh Tim Uber Indonesia di babak perempatfinal nanti.

Srikandi-srikandi 'Merah Putih' membuka keunggulan atas Denmark melalui Adrianti Firdasari. Turun sebagai tunggal pertama, Adrianti menang dua set langsung atas Camilia Sorensen dengan 21-11 dan 21-11.

Meski sempat dapat perlawanan sengit dan harus bermain sepanjang tiga set, ganda Greysia Polii/Nitya Krishinda akhirnya juga bisa menyumbang poin. Mereka menang dengan skor 13-21, 21-15 dan 21-13 atas Kamilla Rytter Juhl/Christinna.

Adalah Maria Kristin yang memastikan kemenangan Indonesia setelah dia memenangi game ketiga atas Karina Jorgensen. Maria tak butuh waktu lama untuk menyudahi perlawanan Karina Jorgensen dengan 21-9 dan 21-6.

Di nomor keempat yang sudah tak menentukan lagi, Shendy Puspa Irawati/Liliyana Natsir berhasil melanjutkan dominasi Indonesia setelah memetik kemenangan 21-17 dan 21-17 atas Lena Frier Kristiansen/Marie Ropke.

Rabu, 12 Mei 2010

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 19.18 No comments

Indonesia Pastikan Raih Posisi Juara Grup D

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 17.59 No comments
KUALALUMPUR - Dalam pertandingan yang dilangsungkan di Lapangan 1 - Putra Stadium Kuala Lumpur, Indonesia berhasil mengungguli Denmark dengan skor 5-0.

Pesta kemenangan Indonesia ini dibuka oleh Adriyanti Firdasari yang bermain sebagai tunggal pertama menggantikan Maria Febe Kusumastuti berhasil mengandaskan perlawanan Camilla Sorensen dalam straight-game 21-11 21-11. Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari menambah keunggulan Indonesia menjadi 2-0 atas Denmark setelah memenangkan pertandingan melawan Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen dalam rubber-game 13-21 21-15 21-13.

Partai ketiga yang memainkan tunggal putri, Maria Kristin Yulianti memastikan Indonesia menjadi Juara Grup D setelah mengalahkan Karina Jorgensen, 21-9 21-6 dalam waktu 26 menit. Shendy Puspa Irawati/Liliyana Natsir dan Lindaweni Fanetri melengkapi kemenangan Indonesia menjadi 5-0. Shendy/Liliyana unggul atas Lena Frier Kristiansen/Marie Ropke 21-17 21-17, sedangkan Lindaweni mengandaskan perlawanan Line Kruse, 21-6 21-12.

Senin, 10 Mei 2010

Kemenangan Pertama Tim Thomas Indonesia

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 22.23 No comments
JAKARTA, Kompas.com - Tim Piala Thomas Indonesia sudah melewati tantangan pertama penyisihan Grup D turnamen beregu putra tersebut. Setelah pada hari pertama, Minggu (9/5/10) membantai Australia 5-0, tim Merah Putih kembali menggilas India 4-1 pada partai pamungkas penyisihan, Senin (10/5/10).

Sempat kehilangan satu poin akibat mundurnya tunggal kedua Sony Dwi Kuncoro, akibat cedera pinggang, Indonesia memastikan tiket perempat final lewat kesuksesan ganda kedua Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan. Kemenangan itu diperbesar oleh tunggal ketiga Simon Santoso, yang membekap Anup Sridhar dengan straight set 21-8, 21-17.

Keberhasilan tim Thomas Indonesia melewati adangan di penyisihan dan keluar sebagai juara grup memang sudah diprediksi, karena Taufik Hidayat dan kawan-kawan memiliki level permainan yang jauh lebih tinggi dari para pemain Australia serta India. Duel ini (penyisihan grup) boleh dibilang sebagai pemanasan untuk menghadapi pertarungan sesungguhnya.

Ya, tim Thomas Indonesia baru akan menghadapi tantangan sesungguhnya pada perempat final nanti, yang mulai bergulir Rabu (12/5/10). Pasalnya, di sinilah "Pasukan Garuda" bertemu lawan-lawan yang seimbang, karena tim tangguh seperti Korea Selatan, Denmark, tuan rumah Malaysia dan juara bertahan China, hampir pasti masuk ke babak ini setelah mencatat kemenangan pada laga perdana.

Memang, di babak delapan besar nanti Indonesia tidak bisa memilih lawan. Sistem baru yang diterapkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), di mana pada perempat final akan dilakukan pengundian lagi, membuat para kontestan babak ini harus siap menghadapi siapa pun.

Bagaimana peluang tim Thomas Indonesia di babak selanjutnya?

Melihat kondisi terakhir pasca-pertarungan melawan India, amunisi di sektor tunggal sudah berkurang satu, karena Sony cedera pinggang. Kondisi tersebut membuat tunggal kedua tim Thomas Indonesia ini punya peluang yang sangat kecil untuk tampil lagi di partai-partai selanjutnya, karena dia sangat rentan cedera lagi.

Dengan demikian, tim Thomas Indonesia tidak punya pilihan lagi selain menaikkan status Simon Santoso sebagai tunggal kedua dan Dionysius Hayom Rumbaka sebagai tunggal ketiga. Artinya, di sektor tunggal Indonesia sudah memiliki skema paten di mana Taufik akan tampil pertama, disusul Simon dan Hayom. Hanya sektor ganda tim Thomas Indonesia masih bisa berimprovisasi, karena ada dua pasangan yang menjadi pelapis Markis Kido/Hendra Setiawan, yaitu Alvent/Hendra AG atau Nova Widianto/Muhammad Ahsan.

Beruntung, para pemain pelapis itu sudah mendapat jatah bermain. Pada laga perdana ketika Indonesia membantai Australia 5-0, Hayom yang melakukan debutnya bersama tim Piala Thomas Indonesia, tampil cukup menawan. Tampil di partai kelima yang tak menentukan lagi, pemain jebolan PB Djarum Kudus ini menang straight set 21-12, 21-10 atas Stuart Gomez.

Sedangkan untuk sektor ganda, Nova/Ahsan dan Alvent/Hendra AG juga sudah merasakan atmosfir turnamen beregu dua tahunan ini. Nova/Ahsan yang menjadi pasangan baru, ikut menyumbang poin ketika menang straight set 21-13, 21-16 atas pasangan Australia Raj Veeran/Jeff Tho.

Setelah itu, giliran Alvent/Hendra AG yang tampil ketika menjadi penentu kesuksesan Indonesia mengalahkan India 4-1. Tampil di partai keempat, Alvent/Hendra AG yang sempat kalah 14-21 di set pertama, mampu bangkit dan meraih kemenangan di dua set selanjutnya dengan 21-13, 21-11 atas Rupesh Kumar/Diju Viliyaveetil, sehingga memastikan Indonesia unggul 3-1 dan menjadi juara Grup D.

Nah, bermodalkan satu pengalaman bertanding itu, mental bertanding Hayom dan Nova/Ahsan atau Alvent/Hendra AG diharapkan bisa semakin kuat untuk menghadapi tantangan besar di perempat final. Pasalnya, bukan mustahil mereka-lah yang akan jadi penentu perjalanan tim Thomas Indonesia menuju semifinal, guna mendekatkan impian untuk membawa pulang trofi tersebut kembali ke Tanah Air.

Kemenangan Pertama Tim Thomas Indonesia

Posted by Hanum Wahyu Wibisono On 22.23 No comments
JAKARTA, Kompas.com - Tim Piala Thomas Indonesia sudah melewati tantangan pertama penyisihan Grup D turnamen beregu putra tersebut. Setelah pada hari pertama, Minggu (9/5/10) membantai Australia 5-0, tim Merah Putih kembali menggilas India 4-1 pada partai pamungkas penyisihan, Senin (10/5/10).

Sempat kehilangan satu poin akibat mundurnya tunggal kedua Sony Dwi Kuncoro, akibat cedera pinggang, Indonesia memastikan tiket perempat final lewat kesuksesan ganda kedua Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan. Kemenangan itu diperbesar oleh tunggal ketiga Simon Santoso, yang membekap Anup Sridhar dengan straight set 21-8, 21-17.

Keberhasilan tim Thomas Indonesia melewati adangan di penyisihan dan keluar sebagai juara grup memang sudah diprediksi, karena Taufik Hidayat dan kawan-kawan memiliki level permainan yang jauh lebih tinggi dari para pemain Australia serta India. Duel ini (penyisihan grup) boleh dibilang sebagai pemanasan untuk menghadapi pertarungan sesungguhnya.

Ya, tim Thomas Indonesia baru akan menghadapi tantangan sesungguhnya pada perempat final nanti, yang mulai bergulir Rabu (12/5/10). Pasalnya, di sinilah "Pasukan Garuda" bertemu lawan-lawan yang seimbang, karena tim tangguh seperti Korea Selatan, Denmark, tuan rumah Malaysia dan juara bertahan China, hampir pasti masuk ke babak ini setelah mencatat kemenangan pada laga perdana.

Memang, di babak delapan besar nanti Indonesia tidak bisa memilih lawan. Sistem baru yang diterapkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), di mana pada perempat final akan dilakukan pengundian lagi, membuat para kontestan babak ini harus siap menghadapi siapa pun.

Bagaimana peluang tim Thomas Indonesia di babak selanjutnya?

Melihat kondisi terakhir pasca-pertarungan melawan India, amunisi di sektor tunggal sudah berkurang satu, karena Sony cedera pinggang. Kondisi tersebut membuat tunggal kedua tim Thomas Indonesia ini punya peluang yang sangat kecil untuk tampil lagi di partai-partai selanjutnya, karena dia sangat rentan cedera lagi.

Dengan demikian, tim Thomas Indonesia tidak punya pilihan lagi selain menaikkan status Simon Santoso sebagai tunggal kedua dan Dionysius Hayom Rumbaka sebagai tunggal ketiga. Artinya, di sektor tunggal Indonesia sudah memiliki skema paten di mana Taufik akan tampil pertama, disusul Simon dan Hayom. Hanya sektor ganda tim Thomas Indonesia masih bisa berimprovisasi, karena ada dua pasangan yang menjadi pelapis Markis Kido/Hendra Setiawan, yaitu Alvent/Hendra AG atau Nova Widianto/Muhammad Ahsan.

Beruntung, para pemain pelapis itu sudah mendapat jatah bermain. Pada laga perdana ketika Indonesia membantai Australia 5-0, Hayom yang melakukan debutnya bersama tim Piala Thomas Indonesia, tampil cukup menawan. Tampil di partai kelima yang tak menentukan lagi, pemain jebolan PB Djarum Kudus ini menang straight set 21-12, 21-10 atas Stuart Gomez.

Sedangkan untuk sektor ganda, Nova/Ahsan dan Alvent/Hendra AG juga sudah merasakan atmosfir turnamen beregu dua tahunan ini. Nova/Ahsan yang menjadi pasangan baru, ikut menyumbang poin ketika menang straight set 21-13, 21-16 atas pasangan Australia Raj Veeran/Jeff Tho.

Setelah itu, giliran Alvent/Hendra AG yang tampil ketika menjadi penentu kesuksesan Indonesia mengalahkan India 4-1. Tampil di partai keempat, Alvent/Hendra AG yang sempat kalah 14-21 di set pertama, mampu bangkit dan meraih kemenangan di dua set selanjutnya dengan 21-13, 21-11 atas Rupesh Kumar/Diju Viliyaveetil, sehingga memastikan Indonesia unggul 3-1 dan menjadi juara Grup D.

Nah, bermodalkan satu pengalaman bertanding itu, mental bertanding Hayom dan Nova/Ahsan atau Alvent/Hendra AG diharapkan bisa semakin kuat untuk menghadapi tantangan besar di perempat final. Pasalnya, bukan mustahil mereka-lah yang akan jadi penentu perjalanan tim Thomas Indonesia menuju semifinal, guna mendekatkan impian untuk membawa pulang trofi tersebut kembali ke Tanah Air.