Minggu, 07 September 2014
Bertempat di XT Square Jogjakarta, Komisi Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) mengadakan Konser Peduli Palestina pada Ahad, 7 September 2014. Konser kemanusiaan yang dimulai pukul 08:00 WIB ini selain menyajikan konser musik juga menyajikan orasi kemanusiaan dan lelang amal. Salah satu yang membuat konser kemanusiaan ini didatangi banyak pengunjung yakni adanya Opick dalam salah satu daftar pengisi konser musik. Selain Opick, juga ada penampilan dari grup nasyid Fathul Jihad, Kanjeng Anom serta Angklung SD IT Al Khairaat.
Dalam acara kali ini alhamdulillah didapat dana sebesar lebih dari 200 juta rupiah yang terkumpul dari para hadirin yang datang pada acara tersebut. Dana ini nantinya akan disalurkan langsung kepada rakyat Palestina oleh KNRP. Dalam acara ini juga terdapat lelang amal, salah satu barang yang dapat dilelang adalah kaos timnas U-19 yang dilelang dengan harga dua juta rupiah.
Opick sendiri pada acara kali ini menyumbangkan beberapa buah lagu. Salah satu lagu Opick yakni yang berjudul ‘taqwa’ menjadi salah satu request dari salah satu pengunjung yang dipersembahkan untuk istrinya yang sedang milad. Pengunjung tersebut mendonasikan uangnya sebesar lima juta rupiah untuk satu lagu Opick tersebut. Yang lebih membanggakan, lagu Opick yang mengulas tentang sedekah bahkan dibandrol dengan harga tujuh belas juta rupiah oleh salah satu pengunjung. Sontak teriakan “Allahu akbar..!!!” mengiringi kejadian ini dan seluruh pengunjung bersama-sama menyanyikan lagu tersebut.
Inilah kemanusiaan, inilah persaudaraan, inilah ukhuwah. Walaupun raga kita terpisah jauh, tetapi jiwa kita akan tetap tertaut satu sama lain. Rakyat Palestina saat ini sedang berjuang untuk menghadapi Zionis Israel yang gencar melakukan penyerangan ke negeri tersebut. Kita yang berada di Indonesia tatkala tidak bisa memberikan bantuan dalam bentuk tenaga, sudah seharusnya kita memberikan dalam bentuk lainnya, salah satunya doa dan dana. Untukmu Palestina, semoga Allah selalu melindungimu, menguatkanmu, dan kelak akan memerdekakanmu.
Minggu, 31 Agustus 2014
Ampuni hamba, ampuni hamba, ampuni hamba Yaa Rabb. Maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku. Dua puluh empat jam ini, pikiran ini sudah tak menentu lagi. Galau, tak tau arah, bahkan mendekati putus asa akan ujungnya hidup yang diberi olehNya. Semua salahku, yaa semua salahku, dan aku tau itu. Kucoba untuk selalu berusaha, kucoba untuk selalu mencoba mendapatkan yang terbaik dari takdirNya, kucoba mengetuk pintu maaf dan takdir terbaik dariNya, kucoba dan selalu kucoba. Aku tau, diri ini begitu hina, diri ini begitu nista. Aku tau, Dia selama ini menutup aib ku, menutup semua keburukanku, dihiasi dengan indahnya diri yang sebenarnya tak patut untuk dibanggakan diri.
Yaa Rabb, hamba amatlah jauh dariMu akhir-akhir ini. Teramat sering hamba melalikan perintahMu, teramat sering hamba melanggar laranganMu, teramat sering, teramat sering sekali Yaa Rabb. Maafkan hamba Yaa Rabb yang tak punya malu terhadapMu, yang sempat mengganggap Engkau seperti tak ada dikarenakan perbuatan hamba. Dahulu Engkau memaafkan Yunus akan kesalahannya, dahulu Engkau memaafkan dan menunjukkan jalan kebenaran kepada Umar akan kesalahan serta kelalaiannya, bahkan hambaMu yang telah membunuh 99 orangpun Engkau memaafkannya. Malam ini Yaa Rabb, dengan diiringi tetesan air mata ini, hamba mohon maafMu Yaa Rabb, hamba memohon ampunanMu Yaa Rabb. Biarkan ini menjadi kenangan indah, sebuah pelajaran berharga akan pentingnya sebuah tanggung jawab yang harus diemban sebagai seorang manusia.
Tetesan air mata ini tak akan cukup membayar semuanya, membayar semua kepercayaan mereka, maafkan aku sekali lagi maafkan aku. Bapak dan bunda, maafkan anakmu ini. Adikku, maafkan kakakmu ini. Sahabat-sahabatku yang tak mampu aku sebut satu persatu, maafkan tingkah laku daku. Kakak-kakak seniorku, adik-adik angkatanku, maaf ku tak akan ada habisnya atas kekecewaan yang telah ku berikan untuk kalian semua. Maaf, maaf, maaf.
Kutulis dengan linangan air mata, sebuah penyesalan akan jalan yang sempat salah aku lalui selama ini. Sebuah pelajaran berharga, dan semoga tak terulang untuk kedepannya.
Kamar kost Mas Azis, 31 Agustus 2014
Yang penuh dosa,
Hanum Wahyu Wibisono
Kamis, 21 Agustus 2014
Bertempat di Gedung Dinas Pendidikan Kabupaten Kulonprogo, Sabtu 9 Agustus 2014, Ikatan Mahasiswa Kulonprogo (IMKP) mengadakan acara syawalan. Acara ini selain dihardiri puluhan mahasiswa asal Kulonprogo juga dihadiri oleh jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Kulonprogo. Acara ini merupakan acara rutin yang diadakan oleh IMKP tiap tahunnya. Bayu Firdas selaku Ketua IMKP pada sambutannya menyampaikan bahwa dengan adanya acara syawalan ini harapannya tali silaturahmi yang telah terjalin diantara anggota IMKP dapat dipererat lagi. Dengan motto organisasi “Kami Ada Untuk Kulonprogo Tercinta”, Bayu Firdas berharap kontrobusi IMKP untuk Kulonprogo setelah Ramadhan ini dapat ditingkatkan kembali.
Dalam acara syawalan kali ini,bertindak selaku menceramah yakni Bapak H. Rujito dari Lendah. Bapak H. Rujito menyampaikan tausyiahnya berkaitan dengan semangat pemuda dalam menjalani kehidupan dan sebagai pelopor penggerak bangsa. Dalam tausyiahnya disimpulkan bahwa seorang mahasiswa harus memiliki tiga kriteria. Kriteria yang pertama yakni seorang mahasiswa harus dapat menjaga nama baik dirinya maupun nama baik daerahnya, dalam hal ini Kabupaten Kulonprogo. Kriteria yang kedua, seorang mahasiswa harus dapat melakukan perubahan, perubahan di masyarakat yang dimulai dengan perubahan menuju kebaikan pada diri pribadi masing-masing. Kriteria terakhir seorang mahasiswa harus dapat dicontoh oleh orang lain, memberikan contoh baik kepada orang lain.
Dengan berakhirnya syawalan ini, selesai sudah agenda Ikatan Mahasiswa Kulonprogo dalam rangkaian agenda di bulan Ramadhan. Kedepannya IMKP bersiap menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia dengan mempersiapkan karnaval untuk ambil bagian dalam kegiatan karnaval Kabupaten Kulonprogo.
Selasa, 19 Agustus 2014
Biasanya setiap orang tua ingin anaknya sekolah yang tinggi dengan
harapan kelak bisa bekerja di perusahaan yang bagus dengan gaji yang
besar. Pola pikir ini sudah mengakar sedemikian kuatnya dari zaman
dahulu sampai sekarang. Sehingga jarang sekali kita temukan dimasyarakat
anak2 muda yang pikirannya setelah tamat sekolah penjadi pebisnis.
Sekarang coba kita bayangkan, kalau setiap tahun para tamatan SLTA
maupun sarjana yang jumlahnya ribuan orang itu berduyun-duyun dengan
keinginan yang sama untuk mencari pekerjaan. Kira-kira dengan perusahaan
yang ada sekarang, berapa persen yang bisa ditampung. Makin banyak
tenaga kerja dengan lahan kerja yang sedikit, maka upah dari tenaga
kerja itu otomatis akan menjadi sangat rendah.
Untuk itu alangkah bagusnya, kalau kesadaran berbisnis atau
menanamkan jiwa bisnis sejak dini kepada anak-anak dan kepada para orang
tua itu bisa diberikan secara lebih baik dan lebih terkonsep dalam
sistem pendidikan kita, baik itu pendidikan formal disekolah-sekolah
maupun pendidikan nonformal lewat yayasan-yayasan atau
organisasi-organisasi di masyarakat.
Dengan diberikannya kesadaran berbisnis sejak muda ini, kita harapkan
tahun-tahun kedepan, makin banyak anak-anak muda yang mulai fokus untuk
membuka usaha dan menjadi pebisnis. Sehingga lapangan pekerjaan makin
banyak dan otomatis jumlah pengangguran juga bisa dikurangi dan upah
tenaga kerja juga akan naik.
sumber : http://pksenioronline.wordpress.com/2014/08/09/kesadaran-berbisnis-sejak-muda/
Senin, 18 Agustus 2014
Tak tau kenapa, tiba-tiba ingin menulis, hehe
Bismillah, siang ini 18 Agustus 2014. Teringat akan sebuah kebiasaan lama yang baik tapi sayang lama ku tinggalkan. Menulis, yaa menulis. Sebuah cara untuk mengungkapkan semuanya. Sebuah cara untuk menyampaikan apa yang ingin disampaikan. Sebuah cara untuk membuat orang lain yang membacanya menjadi lebih, lebih tau akan sesuatu hal, lebih tau tau akan hal baru, bahkan bisa membuat mereka para pembaca menjadi seperti yang kita harapkan sebelumnya.
Siang ini, ditempat ini, disebuah kamar seorang teman, seorang penulis, kembali ditawari untuk menjadi kontributor sebuah buku dengan bandrol yang lumayan fantastis. 1,4 jt/bulannya. Yaa, cukup fantastis bagi orang seperti saya. Tapi, kembali melirik diri, lama tak membaca, lama tak berdiskusi, pasti banyak ilmu yang terlupa, banyak ilmu yang belum dapat untuk aku dapatkan kembali.
Bismillah, kembali mengarungi diri dengan aktivitas yang mulia,membaca dan menulis. Dia, dalam wahyu pertamanya sudah menegaskan melalui malaikat Jibril nya, "Iqra, Iqra, Iqra Yaa Muhammad", "baca, baca, bacalah wahai Muhammad". Sebuah pertanda bahwa membaca itu mulia, sungguh sangat mulia. Dan akan lebih mulia jikalau apa yang dia baca bisa disampaikan dan ditularkan ke sesama. "Khairunnas anfa'uhum linnas", tiba-tiba teringat hadist tersebut. "Sebaik-baik manusia adalah dia yang bermanfaat bagi sesamanya". Mencoba kembali menjadi insan yang dapat bermanfaat bagi orang lain, apapun itu asal untuk kebaikan tidak ada salahnya.
Aish, udah jam 14:00. Bersiap kembali ke kampung halaman. Makasih mas Amar Ma'ruf (Amar Sanis) atas tumpangan kostnya, hehe. Kunci kamar ane titipin ke temen kost yaa, tetap semangat membaca, semangat menulis, semangat berjuang untuk sebuah kebaikan. Afwan merepotkan, hehe.
Komisariat KAMMI INSTIPER
18 Agustus 2014
Selasa, 19 Februari 2013
UKMI-JNI INSTIPER
Unit Kegiatan Mahasiswa Islam Jama'ah Nurul Iman INSTIPER Yogyakarta | LDK INSTIPER.
KAMMI Komisariat INSTIPER
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Komisariat INSTIPER Yogyakarta | Alamat : Jalan Mawar 01 Timbul Rejo, Depok, Sleman.
Al Hikmah Toyan
Alamat : Jalan KH. Wahid Hasyim KM 0.3 Triharjo, Wates, Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Enter Slide 4 Title Here
Alamat : Jalan KH. Wahid Hasyim KM 0.3 Triharjo, Wates, Kulon Progo, DI Yogyakarta
Bertempat di Gua Kiskendo yang berada di perbukitan Menoreh Kulonprogo, UKMI-JNI INSTIPER Yogyakarta mengadakan Pelatihan Manajemen Dasar keUKMIan (PMDK) II, Jum'at - Ahad, 15-17 Februari 2013. Pelatihan ini merupakan pelatihan lanjutan bagi kader baru UKMI-JNI setelah beberapa bulan yang lalu mengikuti PMDK I. Dalam agenda yang berlangsung selama tiga hari dua malam ini, materi yang disampaikan lebih menjurus kedalam pengelolaan organisasi, tidak seperti ketika PMDK I yang masih membahas hal-hal yang mendasar.
Ada yang berbeda dari PMDK II kali ini dengan pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan UKMI-JNI sebelumnya. Jikalau pelatihan-pelatihan sebelumnya agenda dilaksanakan didalam ruangan, tapi konsep untuk PMDK II tahun ini dilaksanakan di luar ruangan. Para peserta yang 90% merupakan mahasiswa baru pada pelatihan ini harus mendirikan tenda di lapangan guna menjadi tempat mereka untuk beristirahat. Konsep seperti ini dilakukan dengan tujuan supaya kader UKMI-JNI yang terbentuk nantinya merupakan kader yang kuat, baik kuat secara fisik maupun kuat secara mental. Konsep seperti ini merupakan implementasi dari tema yang telah disepakati bersama yakni ‘Meneguhkan Hati, Militansi Tak Kenal Henti’.
Pelatihan ini diisi dengan beberapa materi tentang pengelolaan organisasi, seperti bagaimana kita bisa berkomunikasi secara efektif dan bagaimana cara kita membagi waktu antara kuliah dengan berorganisasi. Terlihat sekali antusiasme dari peserta pelatihan, terbukti peserta pelatihan dapat aktif untuk berdiskusi dengan pemateri yang ada.
Diakhir acara, dibentuklah juga kelompok-kelompok kecil yang nantinya akan menjadi teman dalam perjalanan selama menjadi anggota UKMI-JNI. Harapannya dengan adanya kelompok-kelompok kecil ini, kader baru yang telah masuk ke UKMI-JNI dapat terjaga. Selain itu dengan adanya kelompok ini, nantinya ilmu-ilmu yang baru akan mudah untuk ditransfer dari para senior kepada anggota barunya, sehingga nantinya keberlanjutan sebuah organisasi yang merupakan fungsi dari kaderisasi dapat berjalan dengan baik.
Peserta PMDK II ini nantinya akan segera bekerja dalam kepengurusan UKMI-JNI pada beberapa bulan kedepan sebagai pengganti anggota angkatan 2011 yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. Pemagangan kader baru ini nantinya selain sebagai sporting system juga bisa menjadi latihan bagi kader baru untuk menjalankan amanah yang telah diberikan.
.:: Keep Istiqomah, Karena Dakwah Tak Kenal Lelah ::.
Rabu, 13 Februari 2013
“tak disangka, ternyata luar biasa, wajah ceria, senyum serta tawa, yang selalu tampak dari adik-adik serta rekan-rekan semua, menjadi salah satu pemantik ketika diri ini sudah mulai turun semangatnya. air kan selalu mengalir, pun begitu dengan hidup kita, dan mau tak mau kita harus menjalani serta mempersiapkannya. terimakasih untuk semuanya, yang telah turut serta dalam pendakian ke Curug Silangit part 2 Sunday Morning Community Masjid Al Hikmah Toyan, semoga silaturahmi ini tetap terjaga diantara kita”.
Sebuah status Facebook setelah acara Hiking ke Curug Silangit menjadi salah satu tanda begitu serunya kegiatan yang terlaksana. Ahad, 10 Februari 2013 tak kurang dari 97 orang dari yang masih duduk di kelas 3 SD sampai bangku kuliah semester 8 mengikuti kegatan hiking ke Curug Silangit part 2. Acara yang dilaksanakan oleh Sunday Morning Community ini dilaksanakan guna menjalin silaturahmi baik antara anggota Sunday Morning Community ataupun dengan peserta yang berasal dari luar.
Kegiatan dimulai sejak pukul 06.00 WIB guna pengkondisian peserta mulai dari pembagian kelompok, pembuatan yel-yel serta persiapan sebelum pemberangkatan. Sebelum mencapai ke tempat tujuan yakni Curug Silangit yang berupa air terjun, para peserta melakukan jalan kaki (hiking) disertai beberapa permaiana yang dilaksanakan guna memupuk kekompakan antar anggota kelompok.
Lelah tetaplah terasa, tapi dari banyaknya komentar yang ada, para peserta begitu menikmati acara ini. Sebagai bukti, para peserta meminta dihubungi kembali jikalau acara seperti ini diadakan kembali. Telah kita ketahui bersama bahwa beberapa waktu yang lalu Sunday Morning Community Masjid Al Hikmah Toyan juga mengadakan hiking yakni ke Kali Biru Kokap pada akhir bulan Desember. Rencana kedepannya juga akan dilaksanakan hiking Seplawan part 2 beberapa waktu yang akan datang. Kegiatan seperti ini dilaksanakan guna menjalin silaturahmi serta menjalin kekompakan yang ada. Berita lebih lanjut terkait hiking Curug Silangit part 2 dapat dilihat disini.
Senin, 04 Februari 2013
Malam ini, rintikan hujan kembali menghiasi pergantian siang ke malam hari. Mengiringi lantunan iqamah dari mushola belakang kost, memanggil insan untuk segera menjalankan perintahNya, menyisihkan waktu untuk sekedar menghadapNya, sekedar berduaan denganNya, dan sekedar curhat kepadaNya. Tak terasa, perjalanan pulang dari mushola pun masih dalam keadaan yang sama. Hujan tak lagi hanya sebatas rintikan kecil, bahkan telah membuat air menggenang disepanjang jalan yang harus dilalui. Mantol putih, sandal jepit, sedikit membuat susah dalam langkah ini. Apalagi sarung yang dipakai, tidak hanya sebatas celana panjang seperti biasanya. Susah rasanya. Berat rasanya, ketika harus hujan-hujanan dalam rintikan yang ada, serta becek-becekan dalam kubangan air yang menggenang. Dalam perjalanan pulang ini, sedikit diri ini teringat akan sebuah kisah sang Nabi. Ketika dimana begitu berat Rasulullah berdakwah dalam menyebarkan kebaikan di kalangan kaum Quraisy.
Jika kita ingat kembali dengan perjuangan Rasulullah empat belas abat yang lalu, begitu besar perjuangannya, begitu besar semangatnya. Tapi bagaimana dengan diri ini ? bagaimana dengan kita ? Sekedar menjalankan shalat di masjid berjamaah saja kadang masih timbul rasa malas dan sebagainya. Jauh cobaan yang diberikan, ketika empat belas abad yang lalu harus melawan pedang, tapi tetap saja dijalani. Sedangkan saat ini, hanya melawan hujan saja, kita terkalahkan olehnya. Dan terkadang, rasa malas untuk sekedar melangkahkan kaki ke masjid untuk shalat berjamaah saja sangat susah rasanya.
Semoga ini bisa menjadi koreksi kita bersama, sehingga kedepannya tetap semangat dalam menjalankan shalat berjamaah di masjid. Sebuah KEWAJIBAN bagi seorang laki-laki yang tidak dalam halangan tertentu pastinya.
Seorang lelaki buta menjumpai Nabi shallallâhu 'alaihi wasallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak memiliki seorang penuntun yang menuntunku berjalan ke masjid”. Lalu ia memohon kepada Rasulullah agar diberikan keringanan sehingga boleh shalat di rumahnya. Lalu beliau membolehkannya. Ketika orang tersebut berpaling pergi, Rasulullah memanggilnya dan bertanya: "Apakah kamu mendengar adzan shalat?". Ia menjawab: "Ya". Rasulullah pun menyatakan: "Maka datangilah!".
Sebuah cerita yang pasti sudah sering kita dengar ini bisa menjadi sebuah rujukan bahwa seberapa besar perintah shalat berjamaah di masjid itu bagi laki-laki.
Terlepas dari kewajiban shalat berjamaah di masjid tersebut, banyak sekali keutamaan yang akan kita dapatkan apabila melaksanakan shalat berjamaah di masjid. Keutamaan-keutamaan tersebut diantaranya :
1. Pahala shalat berjama’ah itu 27 derajat lebih baik disbanding shalat sendirian
"Shalat berjama’ah (di masjid) lebih utama 27 derajat dibanding shalat sendirian (di rumah)” (HR. Bukhari).
2. "Seandainya manusia mengetahui apa yang ada (yaitu keutamaan) di dalam seruan (adzan) dan shaf pertama, lalu mereka tidak bisa mendapatkan shaf tersebut kecuali dengan undian, sungguh mereka akan melakukan undian untuk mendapatkannya.” (HR. Bukhari)
Shalat sudah menjadi kewajiban bagi kita. Lima waktu sehari harus kita tepati. Shalat diawal waktu dan berjamaah di masjid pasti akan lebih besar keutamaannya jikalau dibandingkan dengan yang sendirian dirumah. Dua hadist diatas yang merupakan keutamaan dari shalat berjamaah dan berjamaah dimasjid semoga bisa menjadi pemacu kita untuk selalu melaksanakan shalat berjamaah, tapi kembalikan lagi, niatan kita dalam melaksanakan shalat berjamaah bukan karena pahala serta keutamaan yang ada tapi semata-mata hanya karena Allah ta’ala. :D
Sebuah ajakan bagi diri pribadi pada khususnya dan teman-teman pada umumnya, mari penuhi masjid-masjid yang ada pada setiap waktu shalatnya.
.:: mari menuju kebaikan dan perbaikan ::.
Wallahu a’lam bishowab…
Rabu, 16 Januari 2013
Selasa, 15 Januari 2013
Alhamdulillah, sebuah kata yang sering kita ucapkan sehari-hari. salah satu cara kita untuk menyukuri nikmat dariNya. Kata Ustadz Syatori, nikmat yang telah kita dapat harus kita pahami dari mana asal nikmat tersebut. Ini salah satu tafsir dari kata ‘fabiayyii’ yang diulang berkali-kali dalam surat Ar Rahman. Semua nikmat berasal dari Allah, tinggal terserah Dia melalui siapa nikmat itu akan diberikan. TERLALU MUDAH ALLAH MENGAGALKAN RENCANA KITA. Teringat sebuah cerita, ada seorang Ustadz yang pada bulan Ramadhan menargetkan khatam Al Qur’an sekian kali, tapi ditengah jalan dia mengalami batuk yang menghambat dalam pencapaian target tersebut.
Memang semua itu sudah diatur, tapi sudah menjadi sebuah kewajiban bagi kita untuk selalu berusaha dalam mendapatkannya. Mendapatkan nikmat tentunya, tak terkecuali dalam hal jodoh, kita pun juga harus mengusahakannya. Jadi teringat kata Ust. Salim A Fillah, ‘jodoh itu takdir yang diusahakan dan usaha yang ditakdirkan’.
Selain melalui lisan, tanda syukur kita pun juga juga bisa melalui amal perbuatan. Amal perbuatan yang seperti apa.? Amal perbuatan yang digunakan untuk berjuang dijalan Allah. Beberapa indicator yang dapat menunjukkan bahwa seseorang tersebut belum mensyukuri nikmat yang telah diberi :
1. Tidak pernah menyebut nikmat yang Allah beri, tetapi lebih banyak menyebut penderitaan yang ada. Bahasa nge-trend-nya, dia selalu ‘negatif thinking’ dibanding ‘positif thinking’.
2. Memandang nikmat itu kecil. Kita seharusnya memandang siapa yang member nikmat, jangan memandang seberapa besar nikmat yang telah diberi tersebut.
3. Dengki melihat orang lain mendapat nikmat. Hal ini nantinya akan menyebabkan kita suudzon kepada Sang Pemberi Nikmat, hal ini akan membawa kita beranggapan bahwa Allah itu tidak adil dalam pemberian nikmat.
Dalam surat Ibrahim ayat tujuh, Allah telah berjanji jikalau kita bersyukur atas nikmat yang diberi, maka Dia akan menambah nikmat itu, tapi jikalau kita kufur atas nikmat yang telah diberi, maka ingatlah azab Allah itu sangat pedih. Penambahan nikmat dalam ayat ini tidak selamanya berarti penambahan secara kuantitas, tetapi bisa jadi penambahan itu secara kualitas.
Dan pada akhirnya, satu kata yang selalu penulis ingat. ‘JANGAN RISAUKAN NIKMAT YANG BELUM KAMU MILIKI, TAPI RISAUKANLAH NIKMAT YANG BELUM KAMU SYUKURI’
Sedikit menulis kembali hasil Kajian Tafsir Surat Al Fatihah di Masjid Nurul Iman Kampus INSTIPER Yogyakarta
Senin, 30 Januari 2012
Ahad, 29 Januari 2012 bertempat di Masjid Nurul Iman Kampus INSTIPER Yogyakarta, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat INSTIPER Yogyakarta mengadakan acara KSK (Kenal Sama KAMMI). Acara yang dilaksanakan setelah shalat 'Ashar dan ditujukan untuk mahasiswa baru ini digunakan sebagai media pengenalan apa dan siapa itu KAMMI. Dengan adanya acara ini diharapkan mahasiswa baru dapat lebih tau mengenai KAMMI dan nantinya tertarik untuk gabung bersama KAMMI. Acara yang diisi oleh Akh Ikhsan Wibisono ini membahas secara umum masalah KAMMI mulai dari pertama berdiri, prestasi-prestasi yang telah didapat dan posisi KAMMI itu sendiri di Kampus INSTIPER Yogyakarta.
Semester IV STIK SMART batch II selesai, seperti biasa pihak perusahaan mengadakan kunjungan ke Kampus INSTIPER Yogyakarta. Selain untuk mengetahui keadaan para mahasiswa, kunjungan ini juga dilaksanakan guna uvaluasi kegiatan perkuliahan selama satu semester yang telah dilaksanakan selama ini. Agenda rutin Sinar Mas ini dilaksanakan selama tiga hari yakni Senin sampai Rabu, 16-18 Januari 2012. Selama berkujung ini kegiatan perkuliahan mulai dari materi yang telah disampaikan dosen sampai dengan keadaan dosen dalam mengajar dievaluasi secara total. Evaluasi ini diadakan selain untuk laporan ke pihak penyelenggara beasiswa yakni dari PT. SMART Tbk. juga dilakukan sebagai bahan kajian yang bisa sebagai acuan untuk semester kedepannya. Dengan demikian diharapkan semester depan kegiatan perkuliahan bisa lebih baik dari perkuliahan saat ini.
Dalam rangka mengetahui pemahaman mahasiswa dengan mata kuliah yang telah diterima selama semester IV ini, Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta mengadakan Ujian Akhir Semester IV bagi mahasiswa STIK-SMART batch II. Ujian akhir semester yang diadakan pada Senin sampai dengan Jum'at, 9-13 Januari 2012 ini juga merupakan ujian sebelum mahasiswa STIK-SMART mengikuti praktek kerja lapangan (PKL) yang akan dilaksanakan selama 6 bulan di Pabrik Kelapa Sawit milik PT.SMART Tbk.
Langganan:
Postingan (Atom)